Jeda Untuk Iklim
20-27 Sept, 2019

Foto: Sunshine Velasco / Survival Media Agency

Pada 20-27 September, kami melihat lebih dari 7.6 juta orang turun ke jalan dan berunjuk rasa dalam aksi jeda iklim. Mobilisasi iklim terbesar dalam sejarah. Dari Jakarta sampai NYC, Karachi sampai Amman, Berlin sampai Kampala, Istanbul sampai Québec, Guadalajara sampai Asunción, di berbagai kota besar dan desa kecil, jutaan orang bergandeng tangan dan menyuarakan tuntutan mereka demi iklim. Aksi Jeda Iklim Global menunjukkan bahwa kita memiliki kekuatan rakyat yang dibutuhkan.

Setiap orang perlu dilibatkan demi menciptakan masa depan yang lebih baik dan mencegah krisis iklim. Yang terjadi selanjutnya bergantung pada kita. Ayo terus memberi tekanan – di mana pun kamu berada, selalu ada cara untuk beraksi.

LEBIH 7.6 JUTA ORANG

6135 AKSI
185 NEGARA
3024 PERUSAHAAN
820 ORGANISASI
8583 SITUS WEB

IKUT AKSI LANJUTAN

Aku ikut

LALU APA?

Peran kita semua dibutuhkan untuk mengakhiri era energi kotor dan mengatasi krisis iklim melalui Pemulihan yang Adil dari COVID-19.

Kamu akan mendapatkan info terbaru dari 350.org tentang cara menciptakan perbedaan dalam kampanye Jeda untuk Iklim dan kampanye lainnya.

Tetap up-to-date:

Hi !

We have your info saved from last time, just click the button below to continue.

Not ? Keluar

Globalclimatestrike.net dikelola oleh 350.org untuk mendukung gerakan Jeda untuk Iklim.

Dengan melakukan aksi tersebut, kamu menyetujuisyarat layanan dan kebijakan privasikami. Kamu bisa berhenti berlangganan kapan saja.

Mencari cara untuk tetap memberi tekanan?

Tidak perlu menunggu aksi jeda iklim berikutnya untuk menggunakan kekuatanmu. Berikut adalah aksi online, kampanye lokal, dan pelatihan yang bisa kamu gunakan untuk memulai sekarang juga.:

Informasi aksi lanjutan

Dua wanita Fiji membentangkan tulisan 'Minyak, Batu Bara, Gas=Kekacauan Iklim

Ikhtisar Video

Jakarta

Kepulauan Pasifik

Eropa

Kanada

Ikhtisar Foto

Merida, Meksiko.  Foto: Alejandra Prietodavo

Wellington, Selandia Baru.  Foto: Kieran Meredith

Ottawa, Kanada.  Foto: Nhattan Nguyen

Chili.  Foto: Greenpeace Chile

Edmonton, Kanada.  Foto: Abdul Malik

Edmonton, Kanada.  Foto: Abdul Malik

Montreal, Kanada.  Foto: Ulysse Lemerise

Kaolack, Senegal.  Foto: Xippil Xole

Ho Chi Minh City, Vietnam.  Foto: Hong Hoang

Sydney, Australia.  Foto: Nilesh Pawar

New York City, Amerika Serikat.  Foto: Heather Craig / Survival Media Agency

Ilo-ilo City, Filipina.   Foto: Jimdel Ryu Mabaquiao / Nelson Cabalatungan

Tokyo, Jepang.  Foto: Rodger Sono / Survival Media Agency

Vanuatu.  Foto: Dax Tahapath Kallunabeck

Pawai 100.000 orang di Melbourne, Australia.  Foto: Teagan Glenane / Survival Media Agency

San Francisco, AS.  Foto: Sunshine Velasco / Survival Media Agency

New York City, AS.  Foto: Sunshine Velasco / Survival Media Agency

Mexico City, Mexico.  Foto: Diego Rodríguez García / Survival Media Agency

London, Inggris.  Foto: Kristian Buus / Survival Media Agency

Kyiv, Ukraina.  Foto: Victor Dyomin / Survival Media Agency

Berlin, Jerman.  Foto: Ahmed Helwa

Jakarta, Indonesia.  Foto: Gilang Kharism

Klerksdorp, Afrika Selatan.  Foto: Brighton Phiri

Hamburg, Jerman.  Foto: Fridays for Future

IKHTISAR MEDIA DAN PERS